Jakun dan Disfungsi Ereksi - Dr Boyke

Jakun dan Disfungsi Ereksi

Dokter Boyke yang terhormat
Kenalkan nama saya Aprianto, pria berusia 22 tahun. Dok saya punya
masalah dengan jakun, yaitu tidak menonjol seperti teman-teman pria
lainnya. Padahal, tubuh saya kurus. Dari info yang saya dengar dari
teman-teman, pria yang jakunnya tidak nongol seperti saya, kemampuan
seksnya tidak kuat. Katanya saya memiliki kecenderungan untuk menjadi
seorang perempuan. Apakah info itu benar? Apa yang harus saya lakukan
agar leher saya berjakun seperti pria kebanyakan. Sebenarnya apakah
fungsi jakun itu? Apakah saya harus operasi untuk mendapatkan jakun?
Treatment apa yang saya harus lakukan...dok? Dok, teman saya pernah
mengeluh katanya ia akhir-akhir ini sering mengalami kesulitan dalam
berhubungan seksual dengan istrinya. Apakah keluhan itu akibat stress
yang dialaminya akibat beban kerjanya yang begitu banyak. Karena saya
tidak mengerti tentang seks, saya katakan untuk rajin berolahraga untuk
meningkatkan staminanya. Usaha itu katanya sudah dilakukan, tetapi kok
tidak pengaruh ya? Apakah ada cara lain dok? Saya lihat wajahnya tidak
lagi sumringah seperti dulu-dulu....
Aprianto ,Kebayoran Baru, Jakarta Selatan

Jawab:
Pertumbuhan jakun memang dikaitkan dengan adanya perkembangan
seks sekunder pada pria, di samping perubahan suara, tumbuhnya
rambut/kumis serta adanya mimpi basah pada saat pubertas.
Pertumbuhan jakun tidak dikaitkan dengan kemampuan seks. Yang jelas,
jakun itu pasti tumbuh hanya mungkin tidak terlalu menonjol.
Seperti juga kumis tidak selalu setiap laki-laki tumbuhnya lebat.
Fungsi jakun sebenarnya hanya dikaitkan dengan tanda seks sekunder saja,
tidak ada fungsi yang khusus. Jadi tidak perlu cemas, selama fungsi ereksi
dan ejakulasi anda masih normal, semua akan berjalan baik-baik saja.


Mengenai temanmu itu, ia nampaknya mengalami disfungsi ereksi, di
mana salah satu penyebabnya adalah stress dan kelelahan. Beban
pekerjaan yang menumpuk selain mengakibatkan kelelahan, juga timbul
stress yang berkepanjangan.
Apalagi jika di tambah dia tidak berolah raga, tubuhnya gemuk,
mempunyai kebiasaan merokok dan minum minuman keras, maka semua
faktor tersebut memperburuk kemampuan ereksinya. Anjuran anda agar ia
berolah raga sudah tepat, karena tubuh yang bugar akan membuat
seksnya menjadi bugar.
Namun, jika faktor stressnya tidak teratasi, tetap saja akan terjadi disfungsi
ereksi. Saran saya, coba anjurkan ia untuk berkonsultasi dengan konsultan
seks untuk diobati, karena selain stress, beberapa penyakit seperti gula
(diabetes melitus), darah tinggi, kelainan pembuluh darah, kelainan syaraf
dan gangguan hormon dapat pula menjadi penyebab disfungsi ereksi.***

Sumber : Suara Karya

Tidak ada komentar: